Rabu, 29 Juli 2015

Golok Ciomas

Bicara Ciomas tidak afdol kalau tidak membahas Golok. Sekedar informasi bahwa Golok menjadi sesuatu yang khas bagi orang Ciomas, seperti anda ber jas tanpa dasi maka orang ciomas seperti pinggang tanpa Golok (sedikit lebay). Jadi, tak perlu kaget apalagi heran jika anda bertemu dengan orang Ciomas dengan Golok terselip di pinggang padahal ia berpakaian rapi, misalnya berbatik atau menggunakan jas layaknya pejabat. Ya, Golok seperti asesoris penting semisal Keris bagi orang Jawa.

Perbedaan Golok Ciomas dengan Golok Lainnya

Saya akan mencoba sekilas memperkenalkan Golok Ciomas. Golok Ciomas mungkin akan berbeda dengan Golok kebanyakan yang anda temukan di pasar atau di jajakan di pinggir jalan. Mengapa? Karena Golok Ciomas sebetulnya lebih dari sekedar parang akan tetapi merupakan karya seni, oleh karena dibuat menggunakan hati, untuk sebuah golok saja membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikannya, dalam prosesi pembuatan Golok Ciomas, bahan golok baru ditempa pada bulan mulud saja, kemudian kembali dikubur dan setelah bulan mulud kembali datang Golok diangkat dan ditempa lagi, terus berulang hingga tujuh mulud. Selama proses pembuatan sang empu wajib berpuasa dan melakukan ritual-ritual lain sebagaimana yang sudah ditentukan. Aturan itu terus diturunkan ke anak cucunya, oleh karenanya empu Golok Ciomas adalah keturunan dari pembuat pertama Golok Ciomas itu.

Golok ditempa tidak dengan Palu biasa, ada palu khusus untuk menempanya, namanya Palu Sidenok. Palu ini tidak besar, nampak sama dengan palu lainnya, tapi sang empu percaya hanya palu itulah alat pembuat Golok Ciomas itu, jika ditempa dengan selain palu itu berarti bukanlah Golok Ciomas. Maka jika ada pertanyaan, Golok Ciomas asli itu yang mana? salah satu jawabannya adalah Golok itu ditempa oleh Palu Sidenok.

Cerita Rakyat tentang Golok Ciomas

Sangat sulit untuk mencari informasi tentang kapan dan siapa yang membuat golok itu untuk pertama kali, tak ada informasi yang valid, informasi yang ada hanya dari lisan ke lisan, sulit untuk dijadikan patokan. Mungkin ada banyak buku yang diterbitkan yang membahas soal Golok ini, tapi lebih pada prosesi pembuatan, jenis-jenis dari Golok Ciomas, dan Keturunan dari Pembuat Golok dengan hanya mencantumkan nama, tanpa tahun yang jelas, jadi tidak secara faktual menjelaskan sejarah Golok. Yang saya dapatpun sama, Sejarah Golok yang saya dapat dari hasil wawancara hanya berupa cerita yang seperti dongeng. Tapi tak apalah saya ceritakan saja.

Konon (saya mulai dengan konon karena sang nara sumber tak tahu tahun berapa kejadian itu) seorang Sultan Banten (lagi lagi tak diketahui siapa nama sultannya dan tahun berapa ia berkuasa) memiliki anak yang tak berhenti menangis, terus saja menangis dengan sangat keras sehingga membuat sekeliling istana jadi kerepotan mengurusi bayi sulitan ini (nama bayi ini pun tidak diketahui, dia hanya kemudian disebut pangeran bayi). Dalam keadaan panik Sultan kemudian membuat sayembara, akan memberikan hadiah kepada siapapun yang mampu menenangkan bayinya itu. Satu persatu rakyat banten mencoba, tapi belum juga berhasil. Hingga kemudian ada seorang kakek tua bernama Ki Gede berhasil menenangkan bayi dan bahkan diperbolehkan mengurusnya. Ki Gede lah yang kemudian mendapatkan hadiah beruba Palu, yang kemudian Palu itu disebut Palu sidenok, dengan palu tersebut ki Gede mampu menciptakan sebuah senjata yang sangat sakti berupa sebilah Golok.

Apakah betul apa yang diceritakan di atas, hanya Tuhan yang tahu. Tetapi yang pasti tak ada asap kalau tak ada api, terlebih hingga kini bukti-bukti fisik masih ada dan terjaga. Saat ini Golok yang diberi nama Sirebo masih ada, yang menurut cerita adalah Golok pertama yang dibuat dengan palu sidenok.

Demikian untuk saat ini. Semoga jadi penasaran... selanjutnya kita bahas jenis-jenis Golok Ciomas.

Minggu, 03 Januari 2010

Saya memulai

Jika anda dengar kata "Ciomas" mungkin dalam benak anda akan terbayang Ciomas - Bogor, tapi saya sebetulnya bukanlah orang Ciomas Bogor itu, tapi Ciomas yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Serang Provinsi Banten. Kec. Ciomas berada di ujung Barat Serang berbatasan langsung dengan Kab. Pandeglang.

Adakah alasan untuk anda ke Ciomas?

Saya jawab banyak. Ciomas adalah daerah pegunungan, berada tepat di kaki Gunung Karang, seperti daerah pegunungan lain, Ciomas juga berudara segar dan indah. Begitu anda mengambil jalan lurus dari arah terminal pakupatan anda akan langsung disuguhkan dengan sawah-sawah bertingkat-tingkat, tentu asing bagi anda yang berasal dari Serang bagian timur, karena di sana sawah terbentang datar merata. Sepanjang mata memandang yang anda lihat sawah saja seperti tanpa ujung. Disini sawah tersusun seperti karya seni, terbentuk secara alami, terpisah satu sama lain dengan diselingi bukit-bukit kecil yang membuat pemandangan semakin cantik.

Mata anda akan sangat dimanjakan jika masuk lebih dalam. Pemandangan disini akan membuat anda lupa pulang, tak perlu ragu untuk masuk ke bagian paling dalam di Desa Ujung Tebu disana ada air terjun "Curug Sawer". Untuk sampai kesana memang perjalanan cukup jauh dan melelahkan tapi anda takkan pernah merasa rugi jika telah sampai kesana. Semua kelelahan anda akan terbayar dengan keindahan alaminya yang mempesona. Semua warga disini sangat santun terhadap tamu, tak perduli anda berkulit putih, cokelat atau hitam sekalipun, jika anda nampak asing buat mereka, takkan ragu mereka menundukan kepala ucapkan salam.

Oh ya salah lupa, sebelum anda masuk ke Desa Ujung Tebu, sebentarlah singgah di Desa Citaman. Jarak dari Pasar Ciomas hanya 4 kilo sementara ke Desa Ujung tebu kira-kira 7 kilo. Tepat disisi jalan anda akan menemukan karya yang sangat unik. Saya tidak mengatakan bahwa karya itu hanya orang Ciomas yang mampu buat, tapi setidaknya hanya baru orang Ciomaslah yang terpikir untuk membuatnya. Golok terbesar di dunia. Golok itu berukuran 12 meter dengan berat 2 ton. Golok itu sebetulnya hasil kerjasama dengan PT. Krakatau Steel Cilegon, sengaja dibuat sebagai ikon Ciomas yang khas dengan Golok. Tanpa sedikitpun berniat untuk menciptakan nuansa keganasan orang Ciomas. Golok adalah sebuah simbol dari keperkasaan dan juang orang Ciomas saat melawan penjajahan dulu. Duduklah sebentar lalu perhatikan secara seksama, saya yakin anda setuju bahwa kini golok tidak lagi mengandung aroma jahat yang haus darah.

Demikian untuk saat ini, selanjutnya saya akan pandu anda menemukan banyak hal di Ciomas. Semoga berkenan.